<p>Saat ini seorang spesialis pengembangan bisnis sangat dibutuhkan karena posisi business development penting bagi keberlangsungan bisnis jangka panjang sebuah perusahaan. Dalam mengelola bisnis, ada berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang spesialis pengembangan bisnis, dimulai dari kemampuan untuk melakukan riset pasar, menentukan model bisnis yang tepat, menyusun rencana pengembangan bisnis, menyusun perencanaan keuangan bisnis, hingga menyusun rencana pemasaran yang tepat untuk bisnis yang sedang dikembangkan. Data menunjukkan bahwa 85% proyek big data mengalami kegagalan, dimana produk yang dibuat tidak laku di pasaran. (Machine Vision, 2022). Hal tersebut disebabkan oleh produk yang dirancang ternyata tidak menjawab permasalahan konsumen, sehingga produk gagal dijual. Salah satu penyebab dari gagalnya produk adalah karena spesialis pengembangan bisnis tidak mampu untuk mengidentifikasi produk apa yang tepat dan dapat menjawab permasalahan konsumen.</p>

<p>Oleh karena itu, kelas ini sangat bermanfaat bagi seorang spesialis pengembangan bisnis untuk meningkatkan kompetensinya dalam merancang produk. Pada kelas ini peserta akan belajar design thinking untuk merancang produk, menentukan rumusan masalah, menentukan solusi, uji coba prototipe hingga menganalisis performa produk.&nbsp;</p>

<p><strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong></p>

<p>1. Pendidikan Minimal SMP/Sederajat<br />
2. Berusia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br />
3. Profesional yang memiliki bisnis<br />
4. Masyarakat umum yang ingin mengembangkan produk bisnis<br />
5. Memiliki laptop/PC untuk mengakses webinar<br />
6. Memiliki jaringan internet yang stabil</p>


Merancang Produk Bisnis dengan Data Powered Design

skillacademy

<div>Seorang spesialis pengembangan bisnis &nbsp;bertanggung jawab mencari cara supaya interaksi antara pelanggan, pasar, dan relasi bisnis bisa menciptakan peluang bagi perusahaan untuk terus tumbuh. &nbsp;Pada sesi ini, peserta akan mempelajari tugas dan tanggung jawab seorang spesialis pengembangan bisnis, skill atau kompetensi yang harus dimiliki, konsep design thinking, pentingnya design thingking, hingga tahap dan proses design thinking dalam merancang produk.</div>

Sesi 1: Design Thinking untuk Merancang Produk

KUIS 1: Design Thinking untuk Merancang Produk

Tugas Praktik Mandiri

<div>Setelah memahami pentingnya design thinking dalam merancang produk. Seorang spesialis pengembangan bisnis harus mampu menentukan rumusan masalah agar mendapat dan mengolah data menjadi informasi. Data dapat membantu bisnis untuk bisa mengukur tindakan, produk, atau layanan yang menguntungkan atau melihat kemungkinan pengeluaran&nbsp;</div>
<div>yang besar. Pada sesi ini, peserta akan mempelajari cara menentukan rumusan masalah dengan cara powered design dan menerapkan langkah untuk menentukan rumusan masalah.</div>

Sesi 2: Menentukan Rumusan Masalah

KUIS 2: Menentukan Rumusan Masalah

<div>Seorang spesialis pengembangan bisnis harus menentukan solusi. Dalam menentukan solusi, bisa di mulai dengan melakukan ideation, tujuannya untuk mendapat ide-ide yang out of the box kemudian memilih ide-ide yang prioritas agar dapat dilakukan uji coba dahulu terhadap pengguna. Pada sesi ini, peserta akan mempelajari langkah-langkah eksplorasi ide solusi, menentukan ide solusi yang akan di prioritaskan, menerapkan teknik pembuatan prototipe dan langkah menentukan solusi.</div>

Sesi 3: Menentukan Solusi

KUIS 3: Menentukan Solusi

<div>Setelah menentukan solusi, seorang spesialis pengembangan bisnis harus merancang uji coba prototipe. Tujuannya untuk memastikan apakah ide dapat menjawab problem statement yang sudah didefinisikan dan bagaimana kita mengambil sebuah keputusan. Melalui sesi ini, peserta akan mempelajari tahapan merancang uji coba prototipe, eksekusi dan mengukur uji coba, membuat indikator yang perlu diukur untuk melihat keberhasilan produk, dan menerapkan langkah untuk membuat rancangan uji coba.</div>

Sesi 4: Uji Coba Prototipe

	KUIS 4: Uji Coba Prototipe

<div>Setelah melakukan uji coba prototipe, seorang spesialis pengembangan bisnis harus menganalisis performa produk. Analisis produk memudahkan untuk memahami hal yang diinginkan oleh setiap pelanggan, sehingga bisa menghadirkan produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Pada sesi ini, peserta akan mempelajari konsep dari analisa performa produk, memahami cara mendapatkan feedback pengguna, menerapkan langkah analisa performa produk, hingga menerapkan tahapan dalam menentukan prioritas produk.</div>

Sesi 5: Analisis Performa Produk

KUIS 5: Analisis Performa Produk

Live Webinar

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan: <strong>General Secretaries</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi: <strong>Online Vacancy Outlook 2020</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Pelatihan ini memberikan pembelajaran tentang keterampilan berbahasa Mandarin untuk bisnis, mulai dari percakapan sehari-hari hingga penerapan bahasa Mandarin dalam konteks berperan sebagai sekretaris. Seluruh materi akan disampaikan dalam 5 sesi webinar dengan ragam konten serta aktivitas yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Peserta akan belajar membuat surat undangan pertemuan, menerapkan etika kerja sebagai sekretaris dalam budaya Tiongkok, melakukan percakapan sehari-hari dan bisnis hingga berkomunikasi lisan jarak jauh dalam bahasa Mandarin. Rangkaian kompetensi tersebut penting untuk dikuasai oleh peserta agar mampu menggunakan bahasa Mandarin dalam konteks profesional. Seluruh kompetensi akan diuji melalui rangkaian tes, kuis, tugas praktik mandiri, dan unjuk keterampilan.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Kompetensi Sekretaris &amp; Etika Bisnis China</div>
<div>Sesi 2: Kosakata dan Bilangan Bahasa Mandarin</div>
<div>Sesi 3: Percakapan Sehari-Hari dalam Bahasa Mandarin</div>
<div>Sesi 4: Percakapan Bisnis dalam Bahasa Mandarin</div>
<div>Sesi 5: Korespondensi dalam Bahasa Mandarin</div>
<div><br>
<strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong></div>
<div>1. Pendidikan minimal SMA/ sederajat<br>
2. Sekretaris atau asisten pribadi yang ingin memperluas jangakauan kerja di perusahaan (Asing/Tiongkok)<br>
3. Berusia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
4. Memiliki leptop/ pc dan telpon selular untuk mengakses materi webinar<br>
5. Koneksi internet stabil<br>
6. Memiliki keterampilan dasar dalam bahasa atau tata bahasa</div>

Bahasa Mandarin untuk Percakapan Kerja

Webinar

<p style="text-align:justify">Sumber energi yang digunakan oleh manusia haruslah berasal dari sumber yang berkelanjutan, tidak berbahaya bagi lingkungan, dan efisien. Energi matahari, atau yang lebih dikenal dengan energi surya, adalah salah satu dari sedikit sumber energi yang memenuhi kriteria tersebut. Pemanfaatan energi surya tidak hanya berdampak pada pengurangan konsumsi energi fosil, namun juga membawa manfaat pada level individu dan rumah tangga. Dengan memiliki kemampuan merancang sistem panel surya rumahan, setiap rumah tangga dapat menghasilkan energi sendiri secara efisien dan berkelanjutan.</p>

<p style="text-align:justify">Meski Indonesia memiliki potensi sinar matahari yang sangat besar sepanjang tahun, ironisnya pemanfaatan energi surya di negeri ini masih belum optimal. Bahkan, jika kita melihat konsumsi energi secara keseluruhan, peningkatan penggunaan energi masih didominasi oleh energi fosil, bukan energi terbarukan seperti energi surya. Industri, sebagai sektor yang menjadi pemakai energi terbesar, dalam realitasnya hanya sejumlah kecil yang telah menanamkan teknologi energi surya dalam operasional mereka. Sejumlah faktor dapat menjadi penjelas tersendiri mengapa kondisi ini terjadi, mulai dari kurangnya pemahaman dan pengetahuan akan manfaat serta cara operasional energi surya menjadi penghambat utama, hingga biaya awal untuk instalasi yang relatif tinggi menjadi pertimbangan lain yang mendorong industri dan rumah tangga.</p>

<p style="text-align:justify">Oleh karena itu, &nbsp;peran Renewable Energy menjadi sangat penting untuk mengimplementasikan penggunaan energi surya dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi dalam upaya konservasi energi. Melalui kelas ini, peserta dapat mempelajari materi yang membahas mengenai peluang energi terbarukan: panel surya, komponen dan rancangan sistem panel surya off-grid, membuat desain sistem panel surya off-grid, &nbsp;instalasi sistem panel surya off-grid, &nbsp;hingga operasi dan pemeliharaan panel surya off-grid. Yuk ikuti kelasnya!</p>

<p><strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong></p>

<p>1. Minimal pendidikan SD/setara<br />
2. Rentang usia peserta 18-64 tahun<br />
3. Memiliki pengetahun dasar tentang kelistrikan</p>

Merancang Sistem Panel Surya Skala Kecil

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>webinar</strong><br>
Okupasi Pelatihan: <strong>Inspektur Keselamatan, Kesehatan, dan Kualitas</strong><br>
Rujukan Okupasi: <strong>Critical Occupation List (COL) 2018</strong><br>
<br>
<strong>Gambaran Pelatihan</strong><br>
Pelatihan ini memberikan pembelajaran tentang perancangan hingga penerapan manajemen K3 yang sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi seorang Inspektur Keselamatan, Kesehatan, dan Kualitas. Seluruh materi akan disampaikan dalam 5 sesi webinar dengan ragam konten serta aktivitas yang interaktif dan praktikal.<br>
</div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong><br>
Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar menilai standar K3 di lokasi wisata, merancang pengelolaan manajemen risiko K3 di lokasi wisata, merencanakan implementasi manajemen krisis di lokasi wisata, melakukan pengukuran faktor bahaya di tempat kerja, dan mengelola sistem dokumentasi K3. Seluruh kompetensi akan diuji melalui rangkaian tes, kuis, tugas praktik mandiri, dan unjuk keterampilan.<br>
</div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong><br>
Sesi 1: Pengenalan K3 Pariwisata<br>
Sesi 2: Manajemen Risiko Sektor Pariwisata<br>
Sesi 3: Manajemen Krisis di Lokasi Wisata<br>
Sesi 4: Penanganan Kondisi Bahaya<br>
Sesi 5: Dokumentasi K3 di Lokasi Wisata&nbsp;</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti kelas :</strong></div>
<div>1. Berusia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
2. Minimal pendidikan lulusan SMA sederajat<br>
3. Memiliki gawai/laptop/PC dengan koneksi internet<br>
4. Tertarik di bidang pariwisata<br>
5. Tertarik di bidang implementasi K3<br>
6. Memiliki laptop/PC dengan aplikasi Ms. Word&nbsp;</div>

Manajemen K3 di Lokasi Wisata

<p>Pelatihan bahasa Inggris untuk pemasaran merupakan hal yang cukup penting untuk dimiliki setiap pebisnis. Terkadang banyak tenaga penjualan di perusahaan yang tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup, sehingga sering terjadi kesalahan grammar dan kekurangan dalam penulisan email atau presentasi, serta kesulitan dalam melakukan negosiasi dengan klien atau mitra bisnis internasional. Tentunya, kondisi seperti itu akan menghambat kemajuan bisnis atau perusahaan. Kondisi ideal dari pelatihan bahasa Inggris untuk pemasaran adalah seluruh tenaga penjualan di perusahaan memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, sehingga dapat mengkomunikasikan produk atau layanan mereka dengan jelas dan efektif, baik dalam presentasi, penulisan email penawaran, maupun dalam proses negosiasi dengan klien atau mitra bisnis internasional.<br />
Ada beberapa hal yang perlu dikuasai, seperti grammer, pitching dalam bahasa Inggris, presentasi pemasaran, bernegosiasi, dan melakukan penawaran dalam bahasa Inggris.</p>

<p><br />
<strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong><br />
1. Minimal pendidikan SD/setara<br />
2. Tenaga profesional pemarasan yang ingin meningkatkan keterampilan komunikasi<br />
3. Masyarakat umum yang ingin meningkatkan keterampilan komunikasi khususnya di bidang pemasaran<br />
4. Rentang usia peserta 18-64 tahun</p>


Komunikasi Pemasaran: Pitching dan Bahasa Inggris Bisnis

<p>Menurut Timothy A Dittmar, dengan bantuan aplikasi penyunting audio kita bisa menghasilkan audio yang jernih dan bisa menambahkan efek-efek suara tertentu yang dapat membuat hasil audio menarik dan layak didengar. Berkembangnya teknologi saat ini sangat banyak alat yang bisa digunakan untuk merekam suara baik analog maupun secara digital, mulai dari alat perekam yang konvensional sampai dengan alat yang canggih. Kesuksesan dari sebuah lagu, podcast, radio atau media audio lainya yg sering kita dengar tidak terlepas dari proses penyuntingan audio sehingga mampu menghasilkan kualitas audio yang layak didengar, dengan bantuan aplikasi penyunting audio kita bisa menghasilkan audio yang jernih dan bisa menambahkan efek-efek suara tertentu yang dapat membuat hasilnya menarik. Namun memang tidak mudah untuk menjadi seorang yang profesional di bidang editing audio karena kompetensi, pengetahuan dan keterampilan ini perlu dipelajari dan diasah sebaik mungkin. Karena itu dengan mengikuti kelas ini, kamu akan mempelajari bagaimana teknik produksi audio dengan sangat detail dari mulai peralatan hingga menghasilkan audio yang layak didengar.&nbsp;</p>

<p>Syarat Mengikuti Kelas:<br />
1. Minimal pendidikan SMA/SMK/sederajat<br />
2. Rentang usia 18-64 tahun<br />
3. Individu yang tertarik dengan bidang audio digital<br />
4. Individu yang tertarik untuk berkarier sebagai audio engineer<br />
5. Memiliki laptop dan akses internet - Laptop dengan koneksi internet<br />
- Smartphone</p>

Teknik Mengolah Audio Digital untuk Pemula

<p>Seorang petugas contact center harus menguasai kemampuan untuk memberikan pelayanan, melakukan komunikasi, menangani keluhan, dan juga memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk pelanggan. Untuk itu, pada kelas ini peserta akan belajar mengenai pengalaman dan layanan pelanggan, serta pelayanan terbaik untuk pelanggan. Peserta juga akan belajar cara berkomunikasi dengan pelanggan, menangani keluhan, dan mengukur kepuasan pelanggan.<br />
<br />
Syarat Mengikuti Kelas:&nbsp;<br />
1. Minimal pendidikan SD/sederajat<br />
2. Berusia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br />
3. Masyarakat umum yang ingin menjadi customer service<br />
4. Karyawan dibidang terkait dengan pengalaman kurang lebih 1 tahun yang ingin mempelajari customer service<br />
5. Memiliki gawai (PC/laptop atau smartphone) dan jaringan internet yang stabil untuk mengakses materi online<br />
6. Memiliki pengetahuan dasar contact center</p>

Customer Experience: Cara Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan : <strong>Spesialis Pemasaran Digital</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi : <strong>Indonesia’ Critical Occupations List (COL) 2018</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan terkait membuat tulisan interaktif di media digital dalam kegiatan pemasaran influencer, antara lain bekerja sama dengan influencer, media sosial dan aplikasi daring (online tools), penulisan copywriting di media digital, serta cara berkomunikasi dengan influencer. Dimana seluruh materi akan disampaikan dengan beragam konten serta aktivitas pembelajaran yang</div>
<div>interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar tentang peran pekerja di pabrik, cara komunikasi efektif, emosi dalam berkomunikasi, konsep kerja sama tim, hingga strategi membangun tim. Hal ini penting agar peserta dapat memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik dalam</div>
<div>sebuah tim.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Bekerja dengan Influencer dalam Pemasaran</div>
<div>Sesi 2: Tulisan Interaktif di Media Digital</div>
<div>Sesi 3: Tulisan Menarik untuk Pemasaran Influencer</div>
<div>Sesi 4: Penulisan Copywriting di Media Digital</div>
<div>Sesi 5: Mengomunikasikan Tulisan kepada Influencer<br>
<br>
<strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong><br>
1. Minimal pendidikan SD/Sederajat<br>
2. Masyarakat umum yang memiliki ketertarikan pada okupasi spesialis pemasaran<br>
3. Minimal usia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
4. Memiliki alat untuk mengakses materi online dan jaringan internet yang stabil<br>
5. Mampu mengoperasikan laptop/komputer dasar dan terinstal aplikasi Microsoft Office<br>
6. Mampu mengoperasikan media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, TikTok, YouTube)<br>
7. Memiliki pengetahuan dasar dalam membuat tulisan interaktif</div>

Pemasaran Digital: Menulis Konten Interaktif

Animasi adalah salah satu media visual yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. Animasi biasa digunakan dalam berbagai kegiatan seperti iklan, pengumuman, materi pembelajaran dan lainnya. Perpaduan suara, gambar, audio dan video dalam animasi dapat meningkatkan ketertarikan audiens untuk mengetahui dan memahami informasi yang disampaikan. Terdapat dua jenis animasi yang biasa digunakan di industri yaitu animasi 2 dimensi (2D) dan animasi 3 dimensi (3D). 
Kedua animasi tersebut memiliki perbedaan yang signifikan baik dari segi model, gerakan maupun dari sisi video yang dihasilkan. Animasi 2D hanya dapat bergerak dari sisi x dan y (dua koordinat saja), sedangkan animasi 3D dapat digerakkan pada 3 sisi, sehingga animasi yang dihasilkan lebih hidup dan menarik. Seiring dengan maraknya penerapan animasi di berbagai industri, kebutuhan akan animator juga meningkat. Berdasarkan Job Outlook, pekerjaan animator tumbuh hingga 16% hingga 2030. Sehingga pekerjaan sebagai animator memiliki prospek yang baik di industri kreatif Indonesia maupun dunia.

Untuk menghasilkan animasi dan karya 3D, diperlukan berbagai perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan yaitu Adobe Photoshop yang berfungsi membuat desain objek dalam 2D, lalu Adobe After Effect yang berfungsi memberikan efek motion, dan Blender yang berfungsi membangun objek/karakter 3D. Dengan memiliki kemampuan mengoperasikan ketiga perangkat lunak ini, Kamu akan menjadi animator yang memiliki daya saing tinggi. 

Membuat Animasi 3D untuk Menjadi Pembuat Animasi

<p>Lowongan kerja sebagai kasir akan selalu ada karena sampai saat ini kasir memiliki peranan penting dalam keberlangsungan toko retail modern. Meskipun mulai bermunculan AI sebagai pengganti kasir, prospek kasir tetap tidak tergantikan karena berbagai kelebihan yang dimiliki seorang kasir dibanding dengan AI seperti robot. Berangkat dari latar belakang inilah, kelas ini hadir menjadi media pembelajaran bagi para calon pengelola toko atau kasir.&nbsp;</p>

<p>Dewasa ini, kasir tidak hanya dituntut untuk memiliki kompetensi dalam proses penjualan dan pembayaran saja, tetapi lebih dari itu , kasir pun dituntut harus melakukan pelayanan, penanganan keluhan, pencatatan semua transaksi dan membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk. Kelas ini mmengajarkan pengenalan dasar profesi kasir, jenjang profesi kasir, serta cara membuka dan menutup shift. Lebih lanjut, karena menjadi kasir juga disarankan untuk menguasai kemampuan sebagai customer service, maka di kelas ini juga akan dipelajari materi terkait bagaimana kasir sebagai customer service. Mulai dari pengenalan customer service, bagaimana memberikan pelayanan terbaik, bagaimana memahami dan memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, serta prosedur menangani keluhan pelanggan. Setelah itu, kamu juga akan mempelajari jobdesc kasir secara sistematis, yaitu penggunaan mesin POS, menata barang serta pengenalan stock opname. Sebagai kasir juga kamu dituntut untuk berkomunikasi dengan baik, sehingga kelas ini juga menghadirkan materi tentang cara berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan dan bagaimana cara menggunakan emosi dalam berkomunikasi. Masih berkaitan dengan komunikasi, bukannya tidak mungkin akan terjadi situasi di mana kasir perlu berhadapan dengan pelanggan yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, dasar-dasar berkomunikasi dengan bahasa Inggris, seperti sapaan, perkenalan, memberikan arahan berkomunikasi dengan pelanggan secara langsung maupun melalui telepon menggunakan bahasa Inggris juga akan dipelajari.<br />
<br />
Syarat Mengikuti Kelas:<br />
1. Lulusan Minimal SMP/sederajat<br />
2. Usia 18-64 Tahun<br />
3. Memiliki ketertarikan di bidang layanan pelanggan<br />
4. Kasir Pemula<br />
5. Masyarakat umum yang berencana untuk melamar menjadi kasir<br />
6. Memiliki gawai/laptop untuk menampilkan materi online dan mengikuti webinar<br />
7. Memiliki jaringan internet<br />
8. Mampu mengoperasikan alat komunikasi (telepon seluler atau gawai)<br />
9. Mampu mengoperasikan komputer/laptop dengan sambungan internet dan peranti lunak Ms. Office</p>

Meningkatkan Kualitas Layanan Kasir

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan : <strong>Applications programmers</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi : <strong>Indonesia’s Online Vacancy Outlook 2020</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan terkait cara menerapkan konsep software engineering, antara lain menyusun aktivitas pekerjaan sebagai software engineer, analisis konsep software engineering, spesifikasi program PHP, implementasi pemrograman berorientasi objek, menguji unit program aplikasi website. Dimana seluruh materi akan disampaikan dengan beragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar tentang peran sofware engineer, konsep software engineering, pengenalan PHP, hingga konsep pemrograman berorientasi objek (OOP). Hal ini penting agar peserta dapat memahami konsep software engineering dalam implementasi sebuah program aplikasi.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Gambaran Umum Profesi Software Engineer</div>
<div>Sesi 2: Pertumbuhan Software Engineering</div>
<div>Sesi 3: Lingkup Perancangan Website</div>
<div>Sesi 4: Pengenalan PHP dan OOP</div>
<div>Sesi 5: Membuat Proyek CRUD</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong></div>
<div>1. Minimal pendidikan SMA/SMK/sederajat<br>
2. Individu yang tertarik dengan rekayasa perangkat lunak<br>
3. Individu yang tertarik dengan pemrograman aplikasi<br>
4. Minimal usia 18-64 tahun<br>
5. Memiliki laptop dan akses internet<br>
6. Memahami dasar pemrograman aplikasi &nbsp;</div>