<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan: <strong>Receptionists</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi: <strong>Indonesia’s Online Vacancy Outlook 2020</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan dasar untuk memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang datang ke rumah sakit bagi seorang resepsionis. Seluruh materi akan disampaikan dalam bentuk webinar dengan ragam konten serta aktivitas pembelajaran</div>
<div>yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan mempelajari cara menerapkan hospitality di rumah sakit, menerapkan keahlian teknis dan nonteknis resepsionis, berkomunikasi dalam melayani pelanggan, memproses keluhan pelanggan, dan juga memberikan layanan kepada pelanggan.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Hospitality di Rumah Sakit</div>
<div>Sesi 2: Pengenalan Resepsionis Rumah Sakit</div>
<div>Sesi 3: Komunikasi dalam Pelayanan</div>
<div>Sesi 4: Pelayanan Prima</div>
<div>Sesi 5: Pelayanan kepada Pasien<br>
<br>
<strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong><br>
1. Lulusan minimal SD/sederajat<br>
2. Usia 18 - 64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
3. Masyarakat umum yang ingin bekerja sebaga staf resepsionis rumah sakit<br>
4. Staf resepsionis rumah sakit yang ingin menambah kompetensinya &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<br>
5. Memiliki gawai (PC/laptop atau smartphone) dan jaringan internet yang stabil untuk mengakses materi online<br>
6. Kamera ponsel atau kamera profesional untuk merekam video pada tugas unjuk keterampilan.<br>
7. Memiliki pengetahuan dasar pelayan rumah sakit&nbsp;</div>

Dean Mardiansyah merupakan sarjana komunikasi yang sudah menjadi resepsionis rumah sakit sejak tahun 2011, saat ini ia menjabat sebagai Front Office Coordinator di Brawijaya Hospital & Clinic. Ia membawahi 29 staf frontline, yang terbagi atas 3 divisi (customer service, admission payment, dan Billing). Ia bertugas untuk memastikan timnya melakukan service excellence kepada semua pasien, mulai dari saat mendaftar untuk registrasi dan schedule dokter, hingga pembayaran billing.

Front Office Coordinator Brawijaya Hospital & Clinic

Dean Mardiansyah

Service Excellent untuk Resepsionis di Rumah Sakit

skillacademy

Sesi 1: Hospitality di Rumah Sakit

Kuis: Hospitality di Rumah Sakit

Tugas Praktik Mandiri

Sesi 2: Pengenalan Resepsionis Rumah Sakit

Kuis: Pengenalan Resepsionis di Rumah Sakit

Sesi 3: Komunikasi dalam Pelayanan

Kuis: Komunikasi dalam Pelayanan

Sesi 4: Pelayanan Prima

Kuis: Pelayanan Prima

Sesi 5: Pelayanan kepada Pasien

Kuis: Pelayanan Kepada Pasien

Live Webinar

editor

Terlaris

Terlaris Prakerja

Dalam kegiatan pemasaran, sebuah perusahaan tidak lepas dari penyusunan sebuah anggaran atau budgeting. Laporan budgeting inipun sangat diperlukan untuk pertumbuhan atau perkembangan kegiatan pemasaran di perusahaan di masa yang akan datang. Namun, penyusunan anggaran pemasaran ini tidak bisa dikerjakan secara asal, karena banyak aspek yang perlu diperhatikan agar tidak ada biaya yang timpang satu sama lain.

Di dalam kelas ini, Anda akan menemukan materi mengenai aspek penyusunan anggaran, antara lain pengenalan konsep budgeting dan siapa saja pihak yang memerlukan penyusunan budgeting ini. Termasuk, Anda akan memahami seperti apa fungsi dan siklus budgeting yang akan berputar pada kegiatan pemasaran perusahaan Anda, bagaimana cara membuat budgeting yang efektif dan metode apa saja yang terkandung dalam penyusunan budgeting ini.  Setelah memahami perkenalan konsep budgeting, Anda akan diajak pula memahami peta perjalanan pelanggan dalam kegiatan pemasaran ini. Di mana, akan ada ilmu untuk mengetahui funnel dan metrik pengukuran.

Selanjutnya, perjalanan materi ini akan masuk ke dalam pembahasan cara pengembangan KPI yang baik dalam perusahaan. Tentu Anda mengetahui bahwa KPI sangat penting dalam kegiatan anggaran pemasaran ini bukan? Maka, Anda akan memahami konsep KPI, kriteria KPI yang baik, KPI dalam peta perjalanan pelanggan, dan tentu hingga cara mengembangkan KPI tersebut dalam anggaran pemasaran perusahaan.

Setelah mendapatkan materi-materi tersebut, Anda dapat melanjutkan pada penyusunan komponen biaya pemasaran, antara lain konsep biaya pemasaran, stigma pengeluaran pemasaran, langkah mengoptimasi pengeluaran,  dan tipe-tipe pengeluaran pemasaran. Hingga terakhir, materi yang akan Anda temukan ialah penyusunan anggaran pemasaran itu sendiri. Materi penyusunan anggaran pemasaran akan dimulai dari menentukan objektif pemasaran, menentukan KPI, penyusunan itu sendiri, meninjau performance tracking, menyesuaikan dan memperkirakan ulang, hingga melakukan review performa.

Belajar Menyusun Anggaran Pemasaran Untuk Menjadi Spesialis Pemasaran

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan : <strong>Time Management</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi : <strong>Pelatihan Keterampilan Dasar Non Teknis - MPPKP</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan terkait cara melakukan manajemen waktu dan penyusunan prioritas, antara lain strategi mengatasi penundaan tugas, pengelolaan waktu, membuat perencanaan manajemen waktu, menyusun skala prioritas, serta tanggung jawab dan komitmen dalam bekerja. Dimana seluruh materi akan disampaikan dengan beragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar tentang konsep dasar manajemen waktu, teknik-teknik manajemen waktu, cara tingkatkan produktivitas, hingga penggunaan tools manajemen waktu. Hal ini penting agar peserta dapat mengelola waktu dan menyusun prioritas dengan baik, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi diri sendiri, tim, dan perusahaan.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Produktivitas Kerja untuk Pegawai Kantor</div>
<div>Sesi 2: Teknik Manajemen Waktu Efektif</div>
<div>Sesi 3: Tools untuk Manajemen Waktu</div>
<div>Sesi 4: Teknik Penyusunan Prioritas</div>
<div>Sesi 5: Membentuk Tanggung Jawab dan Komitmen dalam Bekerja</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong><br>
1. Minimal pendidikan SD/sederajat<br>
2. Rentang usia 18-64 tahun<br>
3. Individu yang tertatik mempelajari manajemen waktu<br>
4. Individu yang tertarik untuk meningkatkan kinerja pekerjaaan dengan menyusun prioritas<br>
5. Memiliki laptop dan akses internet - Laptop dengan koneksi internet dan/atau Smartphone<br>
6. Mampu mengoperasikan komputer<br>
7. Memiliki akun Google pribadi<br>
8. Memiliki aplikasi microsoft office/google workspace/aplikasi pengolahan kata lainnya<br>
9. Memiliki web browser (chrome, mozilla firefox, dll) &nbsp;</div>

Teknik Manajemen Waktu dan Prioritas dalam Bekerja 

Bisnis usaha penitipan anak menjadi pilihan bisnis yang paling tepat dijalankan di perkotaan. Pasalnya, di daerah inilah kebanyakan orang tua bekerja, baik ibu maupun ayah. Bila kedua orang tua semuanya bekerja, maka siapa yang akan mengurus anaknya di rumah? Di sinilah peran para pemilik usaha penitipan anak diperlukan. Salah satu faktor pendukung untuk usaha ini adalah karena upah pembantu yang mahal, maka penitipan anak dinilai lebih murah. Selain itu, di penitipan anak biasanya juga tersedia kurikulum tertentu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak sesuai dengan usia mereka. Terlebih, lewat penitipan anak, anak-anak juga dapat belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Dalam pelatihan ini juga akan membahas mengenai cara membuat susu formula, pemahaman tentang ASI, menyusun dan membuat jadwal MPASI sebagai kebutuhan pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi. Selain itu dalam pelatihan ini akan dibekali dengan studi kasus contohnya penanganan saat bayi ada dalam keadaan  rewel di malam hari yang  bisa jadi dikarenakan si bayi mengalami kembung. Hal tersebut bisa disebabkan karena setelah minum susu bayi belum bersendawa, dan salah satu solusinya ketika bayi minum susu posisi tubuh bayi harus lebih tinggi dibanding kepala, kemudian biasakan jika selesai minum susu bayi digendong di pundak dan sambil  di tepuk-tepuk punggungnya hingga bersendawa. 

Pelajari cara merawat bayi mulai dari A-Z, agar dipercaya memiliki usaha penitipan anak yang professional. Di kelas ini Anda akan mempelajari banyak hal, mulai dari menyiapkan makan hingga kebutuhan khusus yang harus dimiliki oleh para pengasuh anak. Program ini sangat cocok untuk Anda yang ingin belajar cara merintis usaha jasa penitipan anak dari awal hingga profesional.

Mengembangkan Bisnis Usaha Penitipan Anak bagi Calon Spesialis Pengembangan Bisnis

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan : <strong>Spesialis Pengembangan Bisnis</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi : <strong>Indonesia’ Critical Occupation List (COL) 2018</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan terkait cara menjalankan bisnis afiliasi, antara lain merancang tujuan membangun bisnis afiliasi, kegiatan analisis di media sosial dan media bisnis digital, penentuan niche yang tepat sesuai hasil riset, serta evaluasi program afiliasi. Dimana seluruh materi akan disampaikan dengan beragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar tentang pengenalan bisnis afiliasi, kompetensi sebagai tenaga penjual (affiliate), tahapan memulai bisnis afiliasi, hingga jenis-jenis konten media sosial untuk bisnis afiliasi. Hal ini penting agar peserta dapat pembelajaran tentang cara berbisnis afiliasi dengan tepat, sehingga dapat menjalankan bisnis afiliasi dengan untung yang maksimal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Pengenalan Bisnis Afiliasi</div>
<div>Sesi 2: Media Membangun Bisnis Afiliasi</div>
<div>Sesi 3: Menentukan Niche untuk Bisnis Afiliasi</div>
<div>Sesi 4: Memulai Bisnis Afiliasi</div>
<div>Sesi 5: Membuat Konten Afiliasi</div>
<div><br>
<strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong><br>
1. Minimal pendidikan SD/sederajat<br>
2. Masyarakat dengan rentang usia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
3. Fresh graduate yang tertarik menjalankan affiliate marketing<br>
4. Blogger, content creator, freelancer yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan<br>
5. Masyarakat umum yang yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari affiliate marketing<br>
6. Memiliki gawai (PC/laptop) untuk mengakses materi online, penelusuran website, dan media sosial<br>
7. Memiliki jaringan internet yang stabil<br>
8. Masyarakat umum yang memiliki pengetahuan dasar mengenai affiliate marketing</div>

Berbisnis Afiliasi: Cara Mencari Penghasilan Tambahan

<p>Bisnis makanan beku merupakan salah satu jenis usaha yang sangat menjanjikan. Pada tahun 2020 nilai pasar makanan beku mencapai 80 triliun rupiah, kemudian tahun berikutnya meningkat menjadi 95 triliun rupiah, dan pada tahun 2025 bisnis makanan beku diprediksi akan melambung tinggi dengan nilai pasar hingga 200 triliun rupiah (Kontan, 2021). Tingginya nilai pasar tersebut membuka peluang besar bagi &nbsp;pengembangan bisnis makanan beku. Namun, potensi ini tidak sejalan dengan kemampuan para pengembang bisnis dalam mengelola usaha mereka. Masih banyak pelaku usaha makanan beku yang belum memiliki kompetensi terkait riset pasar, model bisnis, beserta perencanaannya sehingga menyebabkan terkendalanya bisnis. Terlebih pengetahuan tentang pengelolaan keuangan bisnis juga kurang mumpuni sehingga aliran keuangan bisnis tidak stabil. Selain itu, masalah lain yang dihadapi pengembang bisnis makanan beku adalah terkait dengan metode pemasaran yang belum efektif dan efisien yang mempengaruhi penjualan dari bisnis makanan beku tersebut. Untuk menjawab tantangan tersebut, kelas ini hadir dan akan mengajarkan cara-cara yang dapat dilakukan oleh pengembangan bisnis makanan beku dalam hal persiapan, pengolahan, dan pemasaran, serta literasi keuangan bisnis makanan beku. Dengan adanya pelatihan ini, spesialis pengembang bisnis makanan beku dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, mulai dari masalah perencanaan keuangan sampai masalah strategi pemasaran produk.<br />
<br />
Syarat Mengikuti Kelas:<br />
1. Masyarakat umum dengan rentang usia 18-64 tahun<br />
2. Masyarakat umum dengan pendidikan minimal SMP sederajat<br />
3. Masyarakat umum yang memiliki ketertarikan dengan bisnis makanan<br />
4. Pemula yang ingin berkarier sebagai pengembang bisnis<br />
5. Masyarakat umum yang berencana membangun bisnis makanan olahan beku dengan mengolah sendiri<br />
6. Masyarakat umum yang memiliki peralatan dasar untuk mengolah makanan beku<br />
7. Memiliki dan mampu mengoperasikan gawai (PC/laptop atau smartphone) untuk mengakses materi online dengan koneksi internet yang stabil<br />
8. Memiliki pengetahuan dasar mengenai makanan beku</p>

Mengembangkan Bisnis Makanan Beku bagi Spesialis Pengembangan Bisnis

<div>Sebagai petugas pengelolaan limbah dan daur ulang, salah satu tugasnya adalah mengelola sampah rumah tangga yang umumnya berupa plastik, kertas, logam, kaca, dan bahan organik. Proses ini tidak hanya mencakup pemilahan dan pengurangan sampah, tetapi juga pemanfaatan kembali dan komposting sampah organik. Namun, sayangnya, masih banyak petugas yang belum memiliki kompetensi ini.<br>
</div>
<div>Kelas ini dirancang untuk membekali petugas pengelolaan limbah dan daur ulang dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengolah sampah sederhana rumah tangga. Materi yang akan dipelajari mencakup proses pemilihan sampah, pengolahan sampah organik dan anorganik, serta pengelolaan sampah rumah tangga secara umum.<br>
</div>
<div>Materi kelas akan disampaikan dalam 5 sesi webinar yang mencakup aktivitas interaktif dan praktik langsung. Untuk memastikan pemahaman peserta, akan ada rangkaian tes, kuis, tugas praktik mandiri, dan demonstrasi keterampilan. Dengan demikian, peserta akan mendapatkan pemahaman yang kuat dan praktik langsung dalam mengolah sampah sederhana rumah tangga.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong></div>
<div>1. Pendidikan minimal SD sederajat dan berusia 18-64 tahun<br>
2. Tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
3. Tertarik dengan dunia pengelolaan dan pengolahan sampah<br>
4. Masyarakat umum yang berminat berkarier di sektor kesehatan lingkungan<br>
5. Memiliki gawai (PC/laptop atau smartphone) dan jaringan internet yang stabil untuk mengakses materi online<br>
6. Memiliki pengetahuan dasar penggunaan gawai (PC/laptop atau smartphone)<br>
7. Memiliki alat dan bahan pengomposan sederhana<br>
8. Memiliki botol-botolan plastik bekas</div>

Mengelola Pengolahan Sampah Sederhana Rumah Tangga

<div><strong>Manajer Sumber Daya Manusia</strong> (SDM) harus bisa mengembangkan dan merancang program pembelajaran untuk karyawan, serta melaksanakan dan mengevaluasi program tersebut. Namun, survei menunjukkan bahwa 25% Manajer SDM menganggap kurangnya waktu dan sumber daya adalah hambatan utama dalam menyediakan program &nbsp;pengembangan dan pelatihan yang memadai.</div>
<div><br></div>
<div>Kelas webinar yang terdiri dari<strong> 5 sesi</strong> ini dirancang untuk membekali peserta agar mampu <strong>menyusun strategi pengembangan kompetensi serta keahlian bagi karyawan</strong>. Peserta akan belajar menerapkan prinsip dasar kepersonaliaan, pengelolaan karyawan terbaik, menerapkan langkah dalam manajemen potensi talenta, <strong>mengimplementasikan tahapan dalam perencanaan serta analisis kebutuhan pembelajaran, merancang program pembelajaran dan pengembangan dan mengevaluasi serta tindak lanjut program pembelajaran</strong>.</div>
<div><br></div>
<div>Dengan demikian, peserta akan mendapatkan penilaian yang terukur dan mendapatkan keterampilan yang efektif dalam menyusun strategi pengembangan kompetensi serta keahlian bagi karyawan. Pemahaman peserta terkait materi juga akan diuji melalui rangkaian tes, kuis, tugas praktik mandiri, dan unjuk keterampilan.</div>
<div><br>
</div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong></div>
<div><br>
1. Pendidikan minimal SMA sederajat<br>
2. Berusia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
3. Profesional yang berminat berkarier di bidang manajemen sumber daya manusia<br>
4. Masyarakat umum yang ingin mempelajari pengembangan kompetensi dan keahlian SDM<br>
5. Memahami dasar-dasar manajemen sumber daya manusia<br>
6. Memiliki komputer, laptop, atau telepon seluler yang terhubung dengan internet dan bisa mengakses Google Workspace</div>

Merancang Program Pengembangan Kompetensi dan Keahlian Karyawan

Webinar

Baru

<div>Di era digital saat ini, &nbsp;muncul tren yang mengarah ke ranah digital, tidak terkecuali undangan digital. Dengan demikian, seorang Desainer grafis dan multimedia yang ideal perlu memiliki kompetensi dasar dan pengetahuan terkait prinsip dan komponen dasar dalam desain grafis karena kebutuhan akan &nbsp;undangan digital meningkat. Namun, sayangnya beberapa Desainer grafis dan multimedia masih memiliki keterbatasan kreativitas dalam keterampilan teknis serta menghadirkan ide-ide yang inovatif atau kreatif secara konsisten. Oleh karena itu, kelas ini akan mendesain undangan digital yang sesuai kebutuhan pasar, sebagai tujuan pelatihan.&nbsp;</div>
<div><br></div>
<div>Kelas webinar yang terdiri dari 5 sesi ini, peserta akan belajar &nbsp;identifikasi desain undangan digital, mengoperasikan perangkat lunak desain untuk membuat desain undangan digital, konsep berpikir kreatif dalam mendesain undangan digital, serta &nbsp;tahapan pemecahan masalah dalam mendesain undangan digital.</div>
<div><br></div>
<div>Seluruh materi akan disampaikan dengan beragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan praktikal. Selain itu pemahaman peserta terkait materi, akan diuji melalui rangkaian tes, kuis, tugas praktik mandiri, dan unjuk keterampilan.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong><br>
<strong>Target</strong><br>
1. Minimal lulusan SD<br>
2. Pria dan wanita usia 18-64 tahun, yang memiliki ketertarikan dengan dunia desain grafis atau desain website<br>
3. Masyarakat umum yang ingin mempelajari cara membuat undangan digital yang menarik<br>
</div>
<div><em><strong>Pre-requisite</strong></em><br>
1. Mampu mengoperasikan gawai (PC/laptop atau smartphone) dengan jaringan internet yang stabil untuk mengakses materi online<br>
2. Memiliki kemampuan dasar untuk mengoperasikan gawai (PC/laptop)<br>
3. Memiliki laptop/komputer dan peralatan serta aplikasi dasar untuk mendesain undangan digital yaitu Canva dan Wordpress&nbsp;</div>

Membuat Desain Undangan Digital untuk Pemula

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan:<strong> Pengisi Rak</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi: <strong>Indonesia’s Occupational Tasks and Skills (IndoTaSK) 2020</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pengetahuan dasar untuk mengelola tata letak barang dagangan bagi seorang pengisi rak. Seluruh materi akan disampaikan dalam bentuk webinar dengan ragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan</div>
<div>praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan mendapat pemahaman tentang dasar-dasar mengelola tata letak barang dagangan. Peserta akan mempelajari tentang cara membuat signage untuk mendukung visual merchandising, melakukan kegiatan pemajangan barang dagangan (display), membuat perencanaan window display, menjalankan prosedur penanganan persediaan barang di gerai, dan juga memberikan</div>
<div>pelayanan terbaik untuk meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan ritel.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Pengelolaan Tata Letak Barang</div>
<div>Sesi 2: Display Produk</div>
<div>Sesi 3: Membuat Perencanaan Window Display</div>
<div>Sesi 4: Pengelolaan Stok Barang Dagangan</div>
<div>Sesi 5: Melayani Kebutuhan Pelanggan</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti kelas :</strong></div>
<div><br></div>
<div>1. Minimal pendidikan SMP/Sederajat<br>
2. Masyarakat umum yang ingin mempelajari cara mengelola tata letak barang dagangan yang baik<br>
3. Minimal usia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
4. Mampu mengoperasikan alat komunikasi (telepon seluler atau gawai)<br>
5. Mampu mengoperasikan komputer atau laptop dengan sambungan internet dan peranti lunak MsOffice<br>
6. Memiliki pengetahuan dasar mengelola barang dagangan&nbsp;</div>

Mengelola Tata Letak Barang bagi Pengisi Rak

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan :<strong> Drafter</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi : <strong>Indonesia’s Critical Occupation List (COL) 2018</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pengetahuan dasar terkait membuat desain interior rumah ramah lingkungan, antara lain analisis desain interior membuat konsep rancangan arsitektur, solusi permasalahan limbah dan kualitas udara, membuat desain sederhana, serta membuat desain interior ramah lingkungan dengan SketchUp. Dimana seluruh materi akan disampaikan dengan beragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar konsep dasar desain interior, elemen dan komponen desain interior ramah lingkungan, memilih bahan ramah lingkungan, hingga belajar menggunakan tools Sketchup dalam melakukan desain. Hal ini penting agar peserta dapat menguasai kompetensi drafter dalam membuat rancangan desain rumah ramah lingkungan.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Pengenalan Konsep Dasar Desain Interior</div>
<div>Sesi 2: Dasar Desain Ramah Lingkungan</div>
<div>Sesi 3: Pengelolaan Limbah dan Kualitas Udara</div>
<div>Sesi 4: SketchUp untuk Desain Interior</div>
<div>Sesi 5: Membuat Desain Interior dengan SketchUp</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong></div>
<div>1. Rentang usia 18-64 tahun&nbsp;</div>
<div>2. Minimal pendidikan SMP/Sederajat&nbsp;</div>
<div>3. Individu yang &nbsp;ingin mempelajari tentang desain interior</div>
<div>4. Individu/profesional yang ingin mempelajari tentan konsep desain interior ramah lingkungan</div>
<div>5. Memiliki koneksi internet dan perangkat laptop/komputer/smartphone dengan kamera yang dapat merekam</div>
<div>6. Memahami dasar penggunaan Sketchup Web</div>
<div>7. Memahami dasar konsep desain</div>
<div>8. Memiliki aplikasi microsoft office atau google workspace dan Zoom</div>
<div>9. Memiliki web browser &nbsp;(chrome/mozilla firefox/dan lainnya)</div>
<div>10. Dapat mengakses software Sketchup Web</div>