<p>Dalam konteks industri manufaktur saat ini, memiliki konsep diri yang positif dan kemampuan menghadapi tantangan di tempat kerja merupakan kualitas yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Dalam industri manufaktur yang kompetitif, kemampuan ini dapat membantu peserta untuk tumbuh dan berkembang secara profesional serta menghadapi perubahan dan tantangan yang muncul dalam lingkungan kerja. Dalam kelas ini, peserta akan mempelajari berbagai aspek penting dalam pengembangan karier individual di industri manufaktur. Mereka akan belajar tentang pengelolaan karier individual, termasuk membangun konsep diri yang positif, mengembangkan kemampuan menghadapi tantangan, serta meningkatkan produktivitas kerja melalui networking dan pengelolaan waktu. Selain itu, peserta akan memperoleh pemahaman tentang program perencanaan karier individual dan pentingnya adaptasi dalam menghadapi perubahan di industri manufaktur.</p>

<p><br />
<strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong></p>

<p>1. Pendidikan minimal SD<br />
2. Usia minimal 18-64 tahun<br />
3. Tidak sedang menempuh pendidikan<br />
4. Memiliki pengalaman kerja sebagai buruh di pabrik<br />
5. Mampu mengoperasikan komputer dan familier dalam penggunaan Microsoft Office<br />
6. Memiliki PC/Laptop yang telah ter-install Chrome dan memiliki akun Google<br />
7. Memiliki gawai/telepon selular<br />
8. Koneksi internet stabil<br />
9. Beberapa kertas dan alat tulis</p>


Mengoptimalkan Pengembangan Karier Individual di Industri Manufaktur

skillacademy

<div>Dengan mempelajari pengelolaan karier individual, seseorang dapat memiliki kontrol dan pengaruh yang lebih besar atas perkembangan karier mereka dalam industri manufaktur. Untuk itu, sesi pertama ini akan membahas mengenai definisi pengelolaan karier, ruang lingkup industri manufaktur, dan karier buruh di industri manufaktur.</div>

Sesi 1: Pengelolaan Karier Individual

Kuis: Pengelolaan Karier Individual

Tugas Praktik Mandiri

<div>Untuk memilih karier, perlu mempelajari konsep diri menjadi landasan yang kuat. Hal ini membantu seseorang untuk mengeksplorasi pilihan karier yang sesuai, mengembangkan keterampilan yang relevan, dan mencapai kepuasan dan kesuksesan dalam karier mereka. Untuk itu, sesi kedua ini akan menjelaskan tentang pengembangan diri, refleksi diri, dan penetapan tujuan karier.</div>

Sesi 2: Konsep Diri dalam Pengembangan Karier

Kuis:Konsep Diri dalam Pengembangan Karier

<div>Dalam industri manufaktur yang kompetitif, memiliki networking yang kuat dapat membuka pintu untuk peluang kerja, kolaborasi proyek, ataupun akses ke informasi terbaru. Produktivitas kinerja juga merupakan aspek penting dalam industri manufaktur. Dengan demikian, sesi ketiga ini akan mempelajari cara membangun networking, efisiensi dan produktivitas, dan cara meningkatkan produktivitas.</div>

Sesi 3: Networking dan Produktivitas Kinerja

Kuis: Networking dan Produktivitas Kinerja

<div>Program perencanaan karier individual bertujuan untuk membantu para profesional, dalam konteks ini industri manufaktur, untuk mengelola karier mereka dengan &nbsp;lebih efektif dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan karier yang diinginkan. Maka, di sesi keempat ini akan membahas perencanaan karier, pendidikan dan pengembangan lanjutan, hingga progress report.</div>
<div><br></div>

Sesi 4: Program Perencanaan Karier Individual

Kuis: Program Perencanaan Karier Individual

<div>Dalam industri manufaktur, perubahan bukanlah sekadar hal yang terjadi sesekali, melainkan menjadi sesuatu yang konstan dan terjadi dengan cepat. Untuk itu, di sesi kelima ini akan menjelaskan mengenai konsep dasar perubahan, transformasi di bidang industri manufaktur, dan adaptablitas karier di industri manufaktur.</div>

Sesi 5: Perubahan & Adaptasi Industri Manufaktur

Kuis: Perubahan & Adaptasi Industri Manufaktur

Live Webinar

UMKM tengah berkembang pesat saat ini, namun masih ada beberapa msalah yang masih dihadapi calon pemilik usaha terutama pengusaha makanan olahan. Salah satu contoh permasalahannya adalah masih banyak pelaku umkm yang buta dengan laporan keuangan. Dengan mengikuti kelas ini, peserta akan mempelajari persiapan dan pengolahan bahan makanan beku, hingga literasi keuangan UMKM.

Memulai Bisnis Makanan Beku bagi Calon Pemilik Usaha Makanan Olahan

<div>Pelatihan ini menggunakan moda webinar</div>
<div>Okupasi Pelatihan: <strong>Pekerja penjualan yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (Influencer Marketing)</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi: <strong>Indonesia’s Occupational Tasks and Skills (IndoTaSK) 2020</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan dasar untuk membuat video review produk yang meliputi teknik tata cahaya, tata kamera, editing video, serta strategi optimalisasi promosi video produk. Seluruh materi akan disampaikan dalam bentuk webinar dengan ragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan mempelajari langkah-langkah menjadi influencer, merancang skrip dan storyboard dalam pembuatan video review produk, membuat variasi teknik shooting video review produk, melakukan editing video, serta mengoptimalkan pengelolaan media sosial dan rencana aplikasi digital.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Pengenalan menjadi Influencer</div>
<div>Sesi 2: Dasar Pembuatan Video Review Produk</div>
<div>Sesi 3: Teknik Shooting Video Review Produk</div>
<div>Sesi 4: Teknik Editing Video</div>
<div>Sesi 5: Mempromosikan Video Review Produk</div>
<div><br>
<strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong><br>
1. Minimal pendidikan SMA/SMK/sederajat<br>
2. Masyarakat dengan rentang usia 18-64 tahun sedang tidak menempuh pendidikan formal<br>
3. Masyarakat umum yang tertarik mempelajari video review produk<br>
4. Memiliki gawai (PC/laptop) dengan koneksi internet yang stabil<br>
5. Memiliki pengetahuan dasar penggunaan komputer/laptop<br>
6. Memiliki gawai (PC/laptop atau smartphone) dan jaringan internet yang stabil untuk mengakses materi online<br>
7. Memiliki pengetahuan dasar penggunaan gawai (PC/laptop atau smartphone)<br>
8. Meng-install aplikasi Kinemaster untuk editing video</div>

Influencer 101: Membuat Video Review Produk

Webinar

Prakerja Video Belajar

Terlaris Prakerja

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan : <strong>Desainer Grafis dan Multimedia</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi : <strong>INDOTASK 2020</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan terkait cara membuat konten video kreatif berbentuk video sesuai tren pasar, antara lain menyusun rencana materi dalam membuat video, menyunting audio dan atau video sesuai tuntutan naskah, membuat video motion graphic, video stop motion hingga video infografis. Dimana seluruh materi akan disampaikan dengan beragam konten serta aktivitas</div>
<div>pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar tentang dasar tahapan produksi video, aspek-aspek dalam pembuatan video, hingga praktik membuat video dengan beragam jenis seperti,motion graphic, stop motion dan infografis. Hal ini penting agar peserta dapat memiliki keterampilan yang kompeten dalam membuat video sesuai dengan tren pasar saat ini.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Persiapan Menjadi Desainer Multimedia</div>
<div>Sesi 2: Membuat &amp; Mengolah Video dengan Smartphone</div>
<div>Sesi 3: Membuat Motion Graphic</div>
<div>Sesi 4: Membuat Stop Motion</div>
<div>Sesi 5: Membuat Infografis<br>
<br>
<strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong></div>
<div>1. Minimal pendidikan SMP/Sederajat<br>
2. Rentang umur 18 - 64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
3. Kreator konten yang ingin mengembangkan kemampuan dalam membuat video untuk YouTube<br>
4. Individu yang ingin mempelajari cara membuat konten kreatif secara terstruktur<br>
5. Individu yang tertarik menjadi kreator konten atau youtuber<br>
6. Individu yang tertarik membuat dan mengedit video menggunakan ponsel/<em>smartphone</em>&nbsp;</div>

Desainer Multimedia: Membuat Beragam Video Kreatif

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan:<strong> Spesialis periklanan</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi: <strong>Indonesia' Critical Occupation List (COL) 2018</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan dasar untuk memilih influencer dan KOL. Seluruh materi akan disampaikan dalam bentuk webinar dengan ragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar tentang bagaimana meningkatkan kemampuan promosi merek melalui kampanye influencer marketing, mengoptimalkan dan menganalisis manajemen media sosial dan bisnis digital, melakukan pengukuran efektivitas pemasaran, dan melakukan latihan wawancara untuk menjadi seorang KOL Specialist.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1 : Pengenalan Influencer Marketing</div>
<div>Sesi 2: Menjalankan Influencer Marketing</div>
<div>Sesi 3 : Menemukan Influencer yang Tepat</div>
<div>Sesi 4: Mengukur Kesuksesan Influencer Marketing</div>
<div>Sesi 5: Menjadi KOL Specialist</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong></div>
<div><br></div>
<div>1. Minimal pendidikan SMP/sederajat<br>
2. Masyarakat dengan rentang usia 18-64 tahun &nbsp;dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
3. Profesional Periklanan dan Pemasaran yang ingin mendalami dibidang KOL specialist<br>
4. Pemilik bisnis yang ingin melakukan influencer marketing untuk kegiatan pemasaran<br>
5. Memiliki gawai (PC/laptop) untuk mengakses materi online, penelusuran website, dan media sosial<br>
6. Memiliki jaringan internet yang stabil<br>
</div>
<div><strong>Pre-requisite</strong><br>
1. Memahami <em>social media marketing</em>.&nbsp;</div>

Memilih KOL yang Tepat dalam Influencer Marketing

Terlaris

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan: <strong>Perwakilan Penjualan Komersial</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi: <strong>Indonesia’s Occupational Tasks and Skills (IndoTaSK) 2020</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan dasar menggunakan bahasa Inggris untuk menawarkan produk bagi perwakilan penjualan komersial. Seluruh materi akan disampaikan dalam bentuk webinar dengan ragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan mendapat ilmu dasar-dasar penggunaan bahasa Inggris dalam menawarkan produk. Peserta akan mempelajari komunikasi efektif dalam penjualan, mempraktikkan komunikasi dengan pelanggan dalam bahasa Inggris, mempraktikkan penawaran produk dalam bahasa Inggris melalui telepon, mempraktikkan penawaran produk dalam bahasa Inggris melalui presentasi bisnis, dan juga membuat kalimat negosiasi dalam bahasa Inggris untuk menawarkan produk.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Keterampilan Dasar Perwakilan Penjualan</div>
<div>Sesi 2: Percakapan Dasar Bahasa Inggris</div>
<div>Sesi 3: Bahasa Inggris untuk Penjualan</div>
<div>Sesi 4: Bahasa Inggris untuk Presentasi</div>
<div>Sesi 5: Negosiasi dalam Bahasa Inggris<br>
<br>
<strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong><br>
1. Minimal Pendidikan SD/Sederajat<br>
2. &nbsp;Berusia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br>
3. Profesional sales yang ingin mempelajari bahasa Inggris<br>
4. &nbsp;Mempunyai gawai/laptop untuk mengikuti webinar<br>
5. Mampu mengoperasikan komputer<br>
6. Memiliki jaringan internet yang stabil untuk mengakes materi<br>
7. Memiliki kemampuan/kosakata bahasa Inggris dasar</div>

English for Salesperson

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan : <strong>Petani Terampil untuk Pertanian Organik dan Berkelanjutan</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi :<strong> Indonesia’s Critical Occupation List (COL) 2018</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan terkait cara membuat skema perencanaan usaha hidroponik, antara lain penetapan komoditas, penyusunan rencana usaha pertanian, persiapan membuat hidroponik, tahapan dalam penanaman, perawatan, panen, dan pascapanen, serta pemasaran hasil hidroponik. Dimana seluruh materi akan disampaikan dengan beragam konten serta aktivitas</div>
<div>pembelajaran yang interaktif dan praktikal.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar tentang pengenalan dasar hidroponik, jenis tanaman untuk hidroponik, teknik hidroponik, hingga pemasaran hasil hidroponik. Hal ini penting agar peserta dapat pembelajaran mengenai materi teknik hidroponik mulai dari penanaman sampai dengan memasarkannya dengan tepat.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Pengenalan dan Penentuan Komoditas Hidroponik</div>
<div>Sesi 2: Penyusunan Rencana Usaha Pertanian</div>
<div>Sesi 3: Persiapan Membuat Hidroponik</div>
<div>Sesi 4: Penanaman, Perawatan, Panen dan Pascapanen</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong></div>
<div><br></div>
<div>1. Masyarakat umum berusia 18-64 tahun<br>
2. Masyarakat umum dengan minimal pendidikan SMP/Sederajat<br>
3. Masyarakat umum yang memiliki ketertarikan di bidang urban farming/pertanian<br>
4. Masyarakat umum yang menyukai kegiatan berkebun<br>
5. Masyarakat umum yang saat ini memiliki tanaman hidroponik untuk konsumsi pribadi<br>
6. Masyarakat umum yang tertarik untuk memulai bisnis di bidang pertanian dengan modal tidak terlalu besar<br>
7. Memiliki pengetahuan &nbsp;dasar tanaman hidroponik<br>
8. Memiliki komputer, laptop, atau telepon seluler yang terhubung dengan internet<br>
9. Memiliki perlengkapan hidroponik dasar/sederhana&nbsp;</div>

Menjadi Petani Sayur Semusim: Teknik Hidroponik

Memulai Bisnis UMKM dan Kuliner

editor

Siap Kerja

<p>Saat ini, berbagai teknik budi daya telah dikembangkan, salah satunya adalah teknik akuaponik. Akuaponik merupakan teknik alternatif untuk membudidayakan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, melainkan memanfaatkan ikan sekaligus menanam tanaman dalam satu wadah. Tanaman tersebut akan mendapatkan nutrisi dari kotoran ikan sementara itu kualitas air akan terjaga dengan adanya tanaman tersebut. Hasil dari pembudidayaan ini pun bisa dibilang baik kualitasnya, bahkan terbilang tinggi jika dibandingkan dengan budidaya lainnya. Kegiatan akuaponik ini membuat masyarakat lebih produktif, karena kegiatan ini bisa dilakukan di halaman rumah dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida. Dengan membuat kebun akuaponik ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan ikan dan sayur sesuai dengan kebutuhan. Selain untuk dikonsumsi sendiri, hasil dari akuaponik ini bisa juga dijual dan dipasarkan secara luas, sehingga bisa menjadi tambahan penghasilan. Oleh karena itu, teknik ini sangat bisa menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan budi daya yang bisa dilakukan di rumah maupun di lahan-lahan terbatas.<br />
<br />
Namun sayangnya, masih banyak ditemukan kegagalan dalam mengelola kebun akuaponik. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah minimnya pengetahuan dalam penanaman dan perawatan akuaponik yang baik dan benar. Maka dari itu, penting sekali sebelum membangun kebun akuaponik, calon pekerja kebun dan hortikultura memiliki persiapan yang matang dengan memahami seperti cara mengelola budi daya akuaponik yang benar. Kelas ini hadir untuk memberikan pembelajaran kepada kamu, pekerja kebun dan hortikultura, mengenai metode bertani akuaponik, membuat media tanam dan kolan ikan, tahapan dalam penanaman akuaponik, perawatan tanaman, dan perawatan ikan. Selain itu juga, peserta akan belajar mengenai tahapan-tahapan dalam memanen tanaman dan ikan, melakukan evaluasi budidaya akuaponik serta strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk usaha kebun akuaponik. Dengan begitu, peserta dapat membangun kebun akuaponik sendiri dengan menerapkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari.<br />
<br />
Jadi tunggu apalagi, mari ikuti kelasnya sekarang!!<br />
<br />
<strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong><br />
1. Minimal pendidikan SMA/setara<br />
2. Berusia 18-64 tahun dan tidak sedang menempuh pendidikan formal<br />
3. Masyarakat umum yang tertarik mempelajari teknik budidaya akuaponik<br />
4. Masyarakat umum yang tertarik membangun kebun akuaponik sederhana<br />
5. Memiliki gawai (laptop atau smartphone) disertai jaringan internet yang stabil untuk praktik dalam kelas.<br />
6. Memiliki pengetahuan dasar budidaya akuaponik<br />
7. Memiliki set peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk membangun kebun akuaponik sederhana</p>

Membangun Kebun Akuaponik untuk Pekerja Kebun dan Hortikultura

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan: <strong>Data Analysts and Scientists</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi: <strong>The Future of Jobs Report 2023</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Pelatihan ini memberikan dasar terkait bagaimana cara melakukan analisis data khususnya dengan bahasa pemrograman Python bagi Data Analysts and Scientists. Seluruh materi akan disampaikan dalam 5 sesi webinar dengan ragam konten serta aktivitas pembelajaran yang interaktif, praktikal, dan disertai banyak studi kasus yang relevan pada industri masa kini.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan mendapat pembelajaran tentang dasar analisis data, proses instalasi dan penulisan koding sederhana hingga penggunaan library bahasa Python untuk analisis data. Rangkaian kompetensi tersebut penting untuk dikuasai oleh peserta agar mampu menggunakan bahasa Python sebagai media untuk melakukan analisis data. Seluruh kompetensi akan diuji melalui rangkaian tes, kuis, tugas praktik mandiri, dan unjuk keterampilan.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Data Science dengan Python</div>
<div>Sesi 2: Variabel dan Tipe Data di Python</div>
<div>Sesi 3: Kondisional dan Fungsi di Python</div>
<div>Sesi 4: Menggunakan Library Python</div>
<div>Sesi 5: Analisis Data Menggunakan Python</div>
<div><br>
<strong>Syarat Mengikuti Kelas :</strong><br>
1. Minimal pendidikan SMA/sederajat<br>
2. Minimal usia 18 tahun dan maksimal 64 tahun<br>
3. Pekerja di bidang IT atau umum<br>
4. Peserta yang memiliki ketertarikan bidang data analis dan data science<br>
5. Peserta yang memiliki pengetahuan ilmu matematika, statistika, dan bisnis<br>
6. Peserta memiliki pemahaman dasar statistika<br>
7. Peserta yang memiliki laptop/PC dan akses internet<br>
8. Peserta yang memiliki aplikasi Python di laptop (jika belum memiliki aplikasi ini, disediakan tutorial download &amp; instal aplikasi di kelas ini)<br>
9. Memiliki laptop/PC dengan sistem operasi Windows minimal 32-Bit, terinstall Anaconda dan Python</div>

Data Science: Melakukan Analisis Data

Kalananti

Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, menimbulkan perusahaan-perusahaan baru yang memiliki usaha sejenis. Hal tersebut menciptakan adanya iklim persaingan yang semakin ketat. Apabila perusahaan tidak memperhatikan misi dan strategi pemasaran secara kritis, kemungkinan besar perusahaan tersebut tidak mampu bersaing dan akan tergeser dengan sendirinya. Oleh karena itu, produsen dituntut untuk mampu memaksimalkan sumber daya yang dimiliki serta memiliki rencana dan strategi bisnis yang tepat untuk mewujudkan tujuan dari perusahaan.
Namun disisi lain, banyak usaha yang mengalami gulung tikar, terutama ketika pandemi berlangsung. Hal ini merupakan salah satu dampak dari kurangnya kemampuan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran yang baik, sehingga kalah saing dengan kompetitornya.
Untuk itu, pelatihan ini akan mengajarkan cara untuk menyusun strategi pemasaran yang baik untuk mendapatkan pelanggan potensial. Dengan dibawakan oleh para ahli di bidangnya, kelas ini akan membahas mulai dari bauran pemasaran 4P dan 7P, bauran pemasaran 4M dan CLM, hingga pengenalan, metode, serta proses lead generation.

Belajar Menyusun Strategi Pemasaran bagi Calon Profesional Periklanan dan Pemasaran

Strategi Penjualan dan Pemasaran

<div>Pelatihan ini menggunakan moda <strong>Webinar</strong></div>
<div>Okupasi Pelatihan : <strong>Petugas Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang</strong></div>
<div>Rujukan Okupasi : <strong>Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)</strong></div>
<div><br></div>
<div><strong>Gambaran Pelatihan</strong></div>
<div>Program ini memberikan pelatihan dasar terkait cara penanganan manajemen limbah makanan di dalam restoran, antara lain membuat rencana manajemen limbah makanan, mengendalikan kontaminasi limbah makanan, rencana pengurangan limbah makanan, membuat uraian teknologi limbah makanan, serta membuat rencana promosi dan inovasi limbah makanan di restoran.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Kompetensi yang Dilatih</strong></div>
<div>Melalui pelatihan ini, peserta akan belajar tentang metode dan alat pengukuran limbah makanan, strategi pengurangan limbah makanan, hingga inovasi dan kreativitas dalam manajemen limbah makanan. Hal ini penting agar peserta dapat memahami dan meningkatkan kompetensi profesi Petugas Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang yang sesuai dengan standar industri.</div>
<div><br></div>
<div><strong>Urutan Pembelajaran</strong></div>
<div>Sesi 1: Pengenalan Manajemen Limbah Makanan</div>
<div>Sesi 2: Pengelolaan Limbah Makanan</div>
<div>Sesi 3: Strategi Manajemen Limbah Makanan</div>
<div>Sesi 4: Teknologi dalam Manajemen Limbah Makanan</div>
<div>Sesi 5: Inovasi dan Kreativitas dalam Manajemen Limbah Makanan</div>
<div><br></div>
<div><strong>Syarat Mengikuti Kelas:</strong></div>
<div>1. Rentang usia 18-64 tahun.<br>
2. Minimal pendidikan SMA/Sederajat.<br>
3. Individu yang &nbsp;ingin mempelajari cara manajemen limbah makanan.<br>
4. Pemiliki restoran yang ingin mempelajari bidang manajemen limbah makanan.<br>
5. Memiliki laptop dan akses internet.<br>
6. Memiliki laptop dan koneksi internet.</div>