Dalam pengembangan software secara tradisional, terdapat dua tim yang terdiri dari development dan operations. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, tim development fokus pada aktivitas pengembangan, sedangkan operations berorientasi pada kestabilan fungsi. Perbedaan peran tersebut, memunculkan masalah ketika tim diharapkan untuk merilis software dalam waktu yang cepat dengan kualitas yang baik.
Untuk dapat mengakomodir hal tersebut, maka kerjasama antara tim IT dalam pengembangan dan pemeliharaan software sangat dibutuhkan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mendukung hal tersebut adalah dengan menerapkan DevOps. DevOps menggabungkan peran development dan operations, sehingga proses delivery produk dapat dilakukan dengan cepat, efektif, dan efisien.
Berbagai manfaat DevOps membuat perusahaan mulai menerapkan pendekatan ini. Kondisi ini membuat lowongan pekerjaan sebagai Pengembang Perangkat Lunak, khususnya sebagai DevOps Engineer meningkat. Survey dari Linkedin pada Juni 2021 menunjukkan bahwa DevOps Engineer adalah salah satu pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan oleh perusahaan.
Selain itu menentukan penggunaan tools yang tepat dalam DevOps menjadi bagian yang penting bagi seorang DevOps Engineer. Dimana setiap jenis tools dalam DevOps memiliki fungsi yang berbeda dalam setiap kasus.
Di kelas ini kamu akan mempelajari banyak hal, seperti keahlian yang dibutuhkan oleh DevOps Engineer, memahami konsep DevOps, menentukan tools DevOps yang tepat, melakukan kontainerisasi aplikasi dalam DevOps, sistem deployment, infrastruktur, dan network dalam Devops, serta penerapan CI/CD dalam DevOps.