Budidaya tanaman porang memiliki peluang bisnis yang bagus dalam pertanian aneka umbi palawija. Peluang ini terlihat dari nilai bisnis porang yang setiap tahun diekspor ke berbagai negara. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian yang dilansir dari Katadata, nilai ekspor tahun 2020 sekitar 900 miliar dengan total 20.000 ton. Banyak negara membutuhkan porang untuk digunakan sebagai bahan baku produk mereka, baik produk pangan, farmasi, hingga kimia. Pemanfaatan tersebut dilakukan karena porang memiliki kandungan glukomanan yang memiliki berbagai manfaat.
Hal tersebut menunjukkan permintaan porang di dunia masih tinggi sehingga dapat menjadi peluang bagi para petani untuk membudidayakan porang. Terlebih di Indonesia terdapat lahan, bibit, maupun cuaca yang mendukung pertumbuhan porang. Tidak hanya itu, kebutuhan dunia terhadap porang baru sekitar 30%. Maka sekarang banyak orang yang mulai melakukan budidaya porang karena dinilai memiliki prospek usaha yang menjanjikan.
Ketika melakukan budidaya porang, petani harus mampu menyiapkan lahan, mengelola penanaman, pemupukan, perawatan, hingga panen. Setelah panen, petani juga harus mampu menentukan karakteristik hasil panen, melakukan penyortiran, pengemasan, penyimpanan, maupun menilai mutu produk. Namun, banyak yang gagal menanam porang karena kurangnya pengetahuan tentang cara melakukan budidaya tanaman porang dan membuat perhitungan modal usahanya. Oleh karena itu, di kelas ini diajarkan langkah dalam memulai usaha budidaya porang, mulai dari karakteristik tanaman porang, cara membudidayakan porang, menghitung modal usaha, sampai menganalisis potensi pasar porang di dalam dan luar negeri.
Yuk ikuti kelasnya sekarang!